Sejarah dan Perkembangan Permainan Catur Dunia – Catur merupakan salah satu salah satu yang hingga kini masih banyak diminati oleh kalangan luas di seluruh dunia. Sejak beberapa abad silam, catur mampu meningkatkan kinerja otak untuk menentukan strategi yang tepat demi merusak pikiran lawan. Pada umumnya, permainan tersebut hanya beradu taktik antara dua orang untuk menentukan pemenang. Kadangkala jika keduanya termasuk pemain profesional, maka mereka akan menghabiskan waktu berjam – jam untuk menyelesaikan permainan.
Sisi menariknya, catur tak hanya dimainkan oleh kalangan dewasa, namun anak – anak di bawah umur pun semakin tertarik untuk memainkannya. Itu karena permainan yang satu ini tergolong salah satu olimpiade terbesar dunia. Maka tak heran jika peminta olahraga tersebut semakin banyak dari tahun ke tahun.
Sejarah Permainan Catur
Anehnya walaupun pemain profesional dunia menjadi raja catur, namun mereka tidak tentu mengetahui seluk beluk tentang permainan tersebut. Tidak jelas dari mana asal permainan catur, namun berdasarkan sejarah bahwa catur ditemukan pertama kali pada abad ke-5 di India tepatnya pada era kejayaan Gupta. Pada masa itu, catur dikenal luas dengan sebutan Caturanga. Sejumlah peneliti mengungkapkan bahwa permainan tersebut sebagai pelopor utama jenis permainan serupa Shogi, Janggi dan Xiangqi.
Pada masa itu, Caturangga diartikan sebagai “4 Unsur Alam”. Karena pada masa pemerintahan India, mereka sangat kental dengan 4 unsur alami seperti Air, Udara, Tanah dan Api.
Memasuki abad ke-6, sejumlah saudagar India memperkenalkan permainan catur ke seluruh penjuru dunia bermula dari Persia. Di wilayah itu, catur memiliki sebutan lain yakni Shatranj. Bermula dari wilayah Sassanid, perkembangan permainan tersebut mulai menyita perhatian setiap orang untuk ikut tampil di dalamnya. Menariknya, catur menjadi permainan yang paling digemari lantaran menyajikan keseruan, ketangkasan hingga kedewasaan bagi para pemain.
Tak berhenti sampai di situ saja, permainan catur juga merajalela di Arab Saudi. Beberapa ilmuwan dan kalangan setempat menyebut bahwa Panglima Perang Khalid bin Walid termasuk penggemar berat permainan catur. Sampai – sampai Ia dinobatkan sebagai Panglima terbaik Arab Saudi lantaran mampu mengatur taktik dan strategi dalam medan perang.
Beberapa abad kemudian, permainan catur pun mulai memasuki wilayah Spanyol. Sempat mengalami perdebatan masif tentang keberadaan permainan tersebut. Karena beberapa penduduk setempat menganggap bahwa catur merupakan media perusak pikiran setiap orang. Sehingga apa yang mereka prediksikan tidak selalu benar dan sesuai dengan arti yang terpendam pada permainan tersebut. Tapi di sisi lain, catur mengalami perkembangan yang deras di wilayah Eropa lainnya seperti Irlandia, Inggris, Italia, Belanda, Prancis, Jerman hingga Kroasia. Tepat pada abad ke-9, permainan catur mengalami puncaknya sejak memasuki wilayah Russia. Tercatat bahwa permainan tersebut semakin meluas hingga ke seluruh Benua.
Pengertian Permainan Catur
Pada umumnya, catur adalah suatu permainan paling sederhana yang dapat dimainkan oleh 2 orang menggunakan media papan persegi (32 buah catur dan 64 kotak hitam putih). Masing – masing pemain akan mendapatkan 16 tim berwarna putih atau hitam berdasarkan ketentuan yang berlaku. Setiap tim berisikan 1 Raja, 1 Menteri, 2 Gajah, 2 Benteng, 2 Kuda dan 8 Bidak.
Sebelum memulai permainan, setiap pemain dibebaskan untuk memilih warna sesuai keinginan apakah itu hitam atau putih. Sesuai aturan yang berlaku, tim berwarna putih berhak untuk memainkan gerakan pertama. Keduanya berhak untuk menggerakkan masing – masing tim sesuai gerakan tertentu. Dan berikut merupakan aturan gerakan pada masing – masing tim, yaitu;
• Raja Hanya berpindah tempat pada satu petak di segala arah.
• Menteri Dapat bergerak secara diagonal, vertikal dan horizontal di semua arah.
• Gajah Hanya bergerak berdasarkan garis diagonal.
• Benteng Bisa bergerak secara vertikal dan horizontal secara bebas.
• Kuda Mampu membuat gerakan berbentuk huruf “L” dengan panjang 2 petak dan lebar 1 petak.
• Bidak Hanya bisa maju ke area pertahanan lawan.
Perkembangan Permainan Catur
Setelah memasuki kawasan Eropa dan Benua lainnya, permainan catur telah menemukan perkembangannya. Di awal era modern, catur memiliki berbagai peraturan baru sejak memasuki Italia. Dulunya, permainan tersebut hanya menggunakan media pasir dengan media garis berdasarkan petak masing – masing. Namun pada abad ke-10, catur mulai memperkenalkan tampilan baru berwarna hitam dan putih pada setiap sisinya. Selebihnya pion atau bidak boleh melangkah lebih dari 2 petak di awal permainan. Sedangkan Ratu dan Raja bisa bergerak secara bebas sesuai kotak masing – masing.
Pada pertengahan abad ke-15, Ilmuwan asal Spanyol, Luis Ramirez de Lucena berhasil merilis buku tentang teori dan peraturan berjudul “Repeticion de amores y Arte de Ajedrez”. Pada buku tersebut, semua penggemar catur akan benar – benar tahu seluk beluk tentang permainan tersebut hingga mampu meningkatkan kemampuan secara pribadi untuk menjadi pecatur profesional.
Turnamen Permainan Catur
Tepat pada tahun 1851, London menjadi saksi atas peresmian turnamen catur dunia pertama kalinya. Organisasi Catur Internasional (FIDE) menjadi pelopor permainan tersebut demi mendapatkan pecatur terbaik dunia. Juara pertama pada saat itu adalah pecatur asal Jerman, Adolf Anderssen.
Terlepas dari itu, kompetisi tersebut semakin berkembang hingga memperbolehkan semua usia baik laki – laki atau perempuan untuk bersaing secara sehat. Dan berdasarkan keputusan bersama, FIDE telah mengategorikan masing – masing gelar pada setiap turnamen, mulai dari;
• Grandmaster (GM)
• Woman Grandmaster (GM)
• Candidate Master (CM)
• Woman Candidate Master (WCM)
• FIDE Master (FM)
• International Master (IM)